
AGEN BOLA
Agen Bola, Apa Yang Harus Dilakukan Jika Pacar Anda Pelit? - Terkadang memiliki pasangan yang kelewat pelit memang cukup menjengkelkan. Sikapnya tersebut seringkali membuat para wanita jengah dan kesal karena tak ingin terbuka menyangkut masalah finansialnya.
Tak sedikit pula wanita yang mengalami kejadian seperti ini hingga tak jarang membuatnya ingin mengakhiri hubungan yang sudah dijalin. Namun haruskah hanya karena masalah finansial hubungan asmara tersebut berakhir? Ataukah masih ada cara untuk mempertahankannya?
Psikolog Liza Marielly Djaprie berpendapat, jika hubungan tersebut terhambat karena sikap pasangan yang sangat pelit terhadap Anda, memutuskan hubungan mungkin bisa menjadi jalan terbaik. Terlebih lagi sikap yang dimiliki pasangan memang tidak sesuai dengan harapan Anda.
Namun sebelum memantapkan diri untuk memutuskan hubungan, ada baiknya komunikasikan dulu permasalahan yang terjadi agar bisa dicari solusinya. Jika sudah mencoba segala cara tetap tidak berhasil, psikolog yang memulai kariernya sejak 2005 itu menyarankan untuk putus saja.
"Pelit itu subjektif ya. Ada orang yang tahan kalau pacarnya pelit. Tapi kalau tidak tahan, saran saya mending putus saja mumpung masih pacaran," tutur Liza.
Lulusan S-2 psikologi klinis dewasa Universitas Indonesia melanjutkan, meski susah dilakukan, memutuskan hubungan asmara dengan pria yang cukup sensitif soal finansial menjadi hambatan tersendiri jika sudah berumah tangga. Dikhawatirkan karena sikap pelitnya itu ia tidak mau membiayai keperluan rumah tangga dan biaya-biaya lainnya.
"Kalau masih pacaran kan urusannya hanya dua orang individu, si pria dan wanita saja. Tapi kalau sudah nikah nanti akan menyangkutkan keluarga dua belah pihak. Ada anak-anak juga. Kalau sikapnya masih pelit terus-terusan dan tidak peduli kan repot," kata ibu empat anak ini.
Akan tetapi menurut Liza, jika sekiranya sikap pelit tersebut masih bisa diperbaiki dan dibicarakan baik-baik, ada baiknya tetap dipertahankan. Terlebih lagi jika hubungan tersebut nantinya akan menuju ke tahapan yang lebih serius lagi.
Wanita kelahiran 1977 menilai, di Indonesia masih kental dengan tradisi di mana sudah sewajarnya pria harus menanggung semua pengeluaran wanita saat berkencan atau menjaling hubungan. Hal ini menurutnya tidak terlalu tepat.
"Saya pribadi tidak terlalu setuju dengan hal itu karena tidak melatih kemandirian wanita. Tetapi mau tidak mau kita harus mengikuti itu karena hidup dalam budaya ketimuran, pria masih memegang puncak pimpinan jadi dia memang harus dilatih untuk bertanggung jawab terhadap wanita," tutupnya.
No comments:
Post a Comment